Kamu
Kamu dan kemungkinan. Yang mengendap di angan-angan. Layaknya seorang anak kehilangan layangan. Berharap dapat kembali menggenggam.
Kamu dan ketidakpastian. Membuat hati menjadi enggan. Timbullah beribu pertanyaan. Apakah bisa saling mencurahkan?
Kamu dan harapan. Membalut tangan di hadapan Tuhan. Mendalilkan yang jiwaku istimewakan. Penduduk tetap pemegang kekuasaan.
Seketika kamu menjadi poros dunia. Di tengah kemewahannya, aku jatuh pada kamu yang sederhana. Yang tatapannya beribu makna. Senyumnya seindah purnama. Hatinya yang ingin aku pinta.